LAPAK AKU – Kemenkes RI mengungkap temuan bahwa Indonesia mengalami peningkatan penyakit menular dan penyakit tidak menular (PTM).
Dari hasil riser kesehatan dasar (Riskesdas), disebutkan bahwa tampak kecenderungan peningkatan penyakit tidak menular dari tahun 2007 sampai 2013.
Dari riset itu diungkapkan bahwa faktor risiko terjadinya penyakit tidak menular adalah karena kadar kolesterol yang tinggi di dalam darah (hiperkolesterolemia).
Baca Juga:Definisi Stunting Menurut Kemenkes RIManfaat Buah Pisang untuk Kesehatan, Salah Satunya untuk Merawat Kulit
Dari riset tersebut terungkap bahwa kadar kolesterol dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti batu empedu, hipertensi, stroke, hingga serangan jantung.
Bahkan WHO juga mengatakan bahwa secara global, hiperkolesterol ini merupakan urutan ketiga penyebab jantung iskemik.
Karena itu, hiperkolesterolemia menjadi penyebab utama beban penyakit baik di negara maju maupun di negara berkembang.
Hiperkolesterol ini memang bisa diturunkan dengan obat-obatan seperti golongan statin dan fibrat. Tapi masalahnya, jika obat ini digunakan jangka panjang, maka akan memberikan efek samping.
Sebagai alternatif yang lebih sehat dan jangka panjang yang baik, penderita hiperkolesterol disaranakn mengonsumsi makanan yang mengandung komponen bioaktif yang berguna untuk mengontrol kolesterol. Salah satunya yaitu buah aplukat.
Kita tahu bahwa buah-buahan sangat bermanfaat menurunkan risiko berbagai penyakit. Terlebih lagi alpukat yang secara penelitian sudah terbukti ampuh menurunkan kadar kolesterol dalam darah, karena mengandung komponen aktif seperti pantethin, niacin (vitamin B3), vitamin C, vitamin E, vitamin A, pantogenic acid, Monosaturated Fatty Acid (MUFA), dan selenium.
Kandungan antioksidan dalam buah alpukat juga sangat berguna menurunkan kadar kolesterol dalam serum darah dan mempunyai efek anti inflamasi atau antiperadangan.
Baca Juga:Manfaat Buah Pepaya, Salah Satunya Meningkatkan Kesehatan JantungUmbi Garut Viral Jadi Obat Asam Lambung, Manfaat Lain juga Banyak
American Heart Association juga sangat merekomendasikan alpukat untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Buah alpukat juga diketahui mengandung MUFA yang bisa menurunkan kadar LDL dan trigliserida serta meningkatkan HDL.
Di samping itu alpukat juga mengandung banyak beta sitosteol sebagai agen antikolesterol.
Aplukat juga mengandung beta sitosterol yang bisa menurunkan kadar kolesterol melalui mekanisme menghambat absorbsi kolesterol dan meningkatkan ekskresinya dalam darah.
Bahkan dari sebuah penelitian terhadap tikus, ekstrak daun alpukat dan bijinya mempunyai efek antihiperlipidemia.