GARUT – Harga cabe di Kabupaten Garut sekarang ini melambung tinggi. Menurut Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag-ESDM) Kabupaten Garut, Ridwan Efendi, kenaikan harga cabe mencapai 50 persen.
“Ya, betul ini kami rasakan dan kami mendapatkan informasi dari 9 pasar di Garut. Kami menghimpun data dari pengelola pasar , dari UPT bahwasanya ada kenaikan yang sangat signifikan terutama untuk cabe rawit merah,” Ujar Ridwan Efendi, (10/11).
Ridwan Efendi menerangkan, hampir semua jenis cabe di Kabupaten Garut mengalami kenaikan. Mulai dari cabe rawit merah, cabe merah kriting, cabe merah biasa, maupun cabe rawit hijau semuanya naik.
Baca Juga:27 Jalan Baru di Garut Sudah Diberi NamaAPBD Garut Tahun 2024 Minus 800 Miliar Rupiah, Bupati Ingatkan Ini ke Pejabat
“Namun, yang paling tinggi itu untuk cabe rawit merah, kenaikanya itu kisaran 23 ribu rupiah per kilo. Jadi dari semula 52 ribu naik menjadi 75 ribu per kilo. Kenaikanya cukup signifikan, satu minggu terkahir ini kita bandingkan dengan minggu lalu,” katanya.
Ridwan Efendi menerangkan, penyebab naiknya harga cabe ini karena kemarau panjang sehingga banyak petani yang belum menanam cabe. Hal itulah yang menyebabkan produksi cabe menurun.
“Sehingga hal ini stoknya kurang, permintaan pasar cukup tinggi. Stoknya terbatas. Sekarang kan keinginan masyarakat untuk konsumsi cabe itu memang sangat tinggi,” lanjutnya.
Nmaun demikian, untuk jenis sayuran lain tidak ada yang mengalami kenaikan. Sementara komoditi lain seperti telur juga mengalami kenaikan walaupun tidak signifikan.
“Ya, harga telur broiler juga ada kenaikan, dari 25.833 naik menjadi 26.600, tidak terlalu signifikan kalau ini,” ungkapnya.
“Kalau harga sayuran itu relatif tetap, kecuali cabe ya. Yang lain tetap, kemudian kalau yang cenderung turun malah tidak ada ya semua harganya tetap tidak ada yang turun. Bawang merah juga ada kenaikan cuma tidak signifikan, dari semula 16.000 menjadi 16.600 saja. Kemudian bawang putih info ada kenaikan 1 ribu,” tambahnya.(Ale)