Hadis: Bentuk Meminta-minta yang Diperbolehkan dalam Islam.
LAPAK AKU – Meminta-minta atau su’al (سؤال) dalam Islam adalah suatu tindakan yang harus diperhatikan secara hati-hati. Meskipun Islam mengajarkan umatnya untuk hidup rendah hati dan tolong-menolong, meminta-minta memiliki aturan dan etika tersendiri.
Dalam hadis-hadis Rasulullah SAW, ada bentuk-bentuk meminta-minta yang diperbolehkan dengan syarat-syarat tertentu.
Artikel ini akan membahas hadis-hadis yang menggambarkan bentuk meminta-minta yang diperbolehkan dalam Islam.
Baca Juga:Hukum Pernikahan Beda Agama dalam IslamHadis: Sedekah Apa yang Paling Utama?
Meminta-minta karena Kesusahan atau Kekurangan
Rasulullah SAW bersabda, “Meminta-minta adalah kejelekan dan kemiskinan yang menyebabkan wajah berubah.” (HR. Muslim)
Dalam hadis ini, Rasulullah mengingatkan umatnya bahwa meminta-minta dapat menjadi tindakan yang merendahkan dan dapat menciptakan kemiskinan yang lebih besar. Namun, Rasulullah memberikan pengecualian dalam kasus kesusahan atau kekurangan yang mengharuskan seseorang untuk meminta-minta. Jika seseorang benar-benar membutuhkan bantuan dan tidak memiliki cara lain untuk memenuhi kebutuhannya, maka meminta-minta dalam kondisi tersebut diperbolehkan.
Meminta-minta dengan Alasan Kesehatan
Dalam suatu riwayat, ada seorang sahabat yang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya keluargaku telah menyadari bahwa saya dalam keadaan lapar dan sangat kesulitan. Apakah ada bantuan bagi saya?” Rasulullah kemudian memberinya barang-barang yang bisa dipakai dan dijual. (HR. Muslim
Hadis ini menunjukkan bahwa meminta-minta dengan alasan kesehatan dan kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi diperbolehkan dalam Islam. Rasulullah SAW memberikan pertolongan kepada sahabat tersebut untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
Meminta-minta untuk Melunakkan Hati yang Keras
Suatu hari, seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah, berilah aku harta.” Rasulullah melihat bahwa hati laki-laki itu keras dan perlu diakali. Rasulullah bertanya, “Dimanakah harta kamu?” Laki-laki tersebut menjawab, “Harta saya adalah sebuah rumah dan harta-harta di dalamnya.” Rasulullah bersabda, “Pergilah dan bawalah rumahmu dan harta-hartamu itu ke sini.” Laki-laki itu kembali dengan membawa semua harta yang dimilikinya. Rasulullah lalu berkata, “Saya tidak membutuhkan harta ini, tapi saya ingin hatimu menjadi lunak.” (HR. Bukhari)
Dalam hadis ini, Rasulullah SAW menunjukkan bahwa meminta-minta dapat diizinkan untuk melunakkan hati yang keras, terutama jika seseorang tampak memiliki sifat keras kepala atau tidak bersedia berbagi.