Memasuki tahun Pilkada ini, ada beberapa wartawan yang mengaku ditawari pihak-pihak tertentu yang manggung dalam pesta demokrasi untuk menjadi bagian dalam tim pemenangan tanpa perlu menanggalkan profesinya sebagai wartawan karena yang bersangkutan bermain di belakang layar, ada juga yang memang sudah masuk bagian sedari dulu bahkan berseragam partai politik.
Sulit memang jika harus mengandalkan Badan Pengawas Pemilu atau Dewan Pers yang jangkauannya hanya terbatas. Namun kita tentu masih berharap semua pihak sadar untuk saling menjaga Kesehatan Demokrasi demi mewujudkan kualitas pertarungan politik di negara atau daerah kita.
Sikap tersebut tentu sudah bertentangan dengan kode etik jurnalistik yang menuntut independensi wartawan dan media, yang harus bertanggung jawab dalam menginformasikan hingga mengedukasi khalayak. (*)
PENULIS : MUHAMAD ERFAN