Para petani yang tergabung dalam Koperasi Ganitri juga berhasil mengelola lahan menjadi Kawasan Taman Teknologi Pertanian, tidak hanya menunjang produktivitas dalam perbenihan kentang tapi juga menjadi sarana agro edukasi.
“Dari tahun sekitar 2015 awal berdiri dan tahun 2016 sudah menjadi Agro Edukasi, kita setiap tahun banyak anak-anak TK, SD, bahkan SMP dan SMA/K berkunjung kesini. Alhamdulillah bisa memberi manfaat lebih, bahkan setelah kita survei dari awal mereka masuk kesini tidak mengenal pertanian, setelah diedukasi tumbuhlah minat terhadap sektor pertanian, bahkan diantara mereka beberapa ada yang ingin punya usaha tani dan serius mempelajari ilmu pertanian lebih dalam. Tentu ini suatu hal yang baik, karena sektor pertanian ini menjadi salah hal penting dalam menjaga keseimbangan hidup, sosial, ekonomi dan lainnya,” tambahnya.
Awalnya koperasi tersebut diinisiasi oleh satu Gapoktan, kemudian berkembang sehingga dikelola oleh empat Gapoktan, bahkan menurut Teten sekarang nambah lagi para petani yang tertarik untuk bergabung dari desa-desa yang ada di Cikajang dan sekitarnya. “Dari awalnya mengelola puluhan orang sekarang yang aktif saja 350 petani,” pungkasnya. (*)