Pemegang ARB mengatur jaringan Arbitrum dengan memberikan suara pada proposal tata kelola untuk blockchain Arbitrum One dan Arbitrum Nova.
Mereka juga dapat mempengaruhi cara penggunaan kumpulan uang DAO.
Proposal tata kelola dapat mencakup peningkatan blockchain, perubahan pengaturan jaringan, tingkat alokasi dana dan penghargaan, integrasi fitur baru, dan banyak lagi.
ARB tidak berfungsi sebagai token biaya gas seperti ETH di jaringan Ethereum.
Baca Juga:Hiburan Tanpa Batas Ponsel Gaming Xiaomi di Ujung JariCara Mencerahkan Kulit Dengan Jagung Manis: Kandungan dan Manfaat
Sebaliknya, biaya arbitrase dibayarkan dalam bentuk ETH atau token ERC-20 lainnya yang didukung oleh DApp.
Ini berarti bahwa pemegang ARB tidak perlu mengeluarkan token mereka untuk menggunakan layanan Arbitrum tetapi dapat melakukan staking dan mendapatkan biaya untuk mengamankan jaringan.
Total pasokan token ARB ditetapkan sebesar 10 miliar. Alokasi token yaitu sebagai berikut: perbendaharaan Arbitrum DAO: 42,78% (4,278 miliar), tim dan penasihat Offchain Labs: 26,94% (2,694 miliar), Investor: 17,53% (1,753 miliar), airdrop ke pengguna: 11,62% (1,162 miliar), airdrop ke DAO: 1,13% (113 juta). Arbitrum mengambil keamanan dari jaringan Ethereum, yang menyediakan konsensus dan penyelesaian transaksi Arbitrum.
Dengan kata lain, Ethereum menjamin validitas penghitungan kumulatif off-chain ini dan ketersediaan data di balik penghitungannya.
Menggunakan “agregasi optimis” berarti Arbitrum mengeksekusi transaksi pada daftar agregat di luar Ethereum dan menggabungkan beberapa transaksi ke dalam satu batch sebelum mengirimkannya ke mainnet.
Sesuai dengan istilah “optimis”, transaksi off-chain diasumsikan valid dan tidak ada bukti validitas yang disajikan.
Jika terjadi perselisihan, akan ada jangka waktu setelah penyerahan agregat di mana siapa pun dapat menyengketakan transaksi tersebut dengan menyerahkan bukti penipuan.