Jumlah Korban Keracunan Makanan di Garut Bertambah

ilustrasi keracunan sate jebred
0 Komentar

GARUT – Jumlah korban keracunan makanan di Kabupaten Garut dan Tasikmalaya per hari Rabu 11 Oktober 2023 menjadi 41 orang. Dari total tersebut kebanyakan mengalami gejala diare dan demam.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman berdasarkan hasil Rapid Health Assessment (RHA).

Asep menerangkan, berdasarkan domisili, 32 orang berasal dari Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut dan 9 orang berasal dari Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga:Kemenkes Bagikan Resep Jamu Strong Anti Ambyar, Simak di Sini BahannyaKemenkes Sebutkan Manfaat Tempe untuk Kesehatan

Semuanya menjalani perawatan di tiga fasilitas kesehatan, antara lain Puskesmas Cilawu, puskesmas Bojongloa dan Klinik Cihideung.

Sementara itu jika dilihat dari epidemiologi menurut usia, pasien keracunan yang diduga karena sate jebred ini, 31,71 persen pada kelompok usia 26-35 tahun. Sementara 7,41 persen kelompok lansia dan balita sebanyak 3 orang atau 7,32 persen.

Walaupun diduga keracunan akibat sate jebred, namun sampel makanan itu sudah dibawa ke laboratorium untuk dipastikan kebenarannya.

“Sehingga dugaan sementara (keracunan) diakibatkan oleh jenis makanan tersebut. Namun demikian, untuk memastikannya perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium,” katanya.

Asep juga mengimbau kepada masyarakat apabila menemukan warga bergejala keracunan makanan, agar segera mengakses fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat.

0 Komentar