Ribuan Guru Honorer Garut Demo, Menuntut Diangkat Jadi PPPK

Ribuan guru honorer se-Kabupaten Garut, saat melakukan aksi demo didepan Gedung DPRD Kabupaten Garut, Kamis 22
Ribuan guru honorer se-Kabupaten Garut, saat melakukan aksi demo didepan Gedung DPRD Kabupaten Garut, Kamis 22 Februari 2024.
0 Komentar

Ribun Guru Honorer Se-Kabupaten Garut Gelar Aksi Demo Tuntut Jadi PPPK

GARUT – Ribuan guru honorer yang tergabung dalam Forum Alinasi dan Karyawan (Fagar) se-Kabupaten Garut, menggelar aksi demo didepan gedung DPRD Garut, menuntut penambahan 3.000 kuota guru honorer dan juga Tenaga Pendidikan (tendik) untuk diangkat menjadi PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja),” di Gedung DPRD Garut, Kamis 22 Februari 2024.

Wakil ketua Fagar Garut, Ma’mol Abdul Fagih menyampaikan, sebanyak 2.000 guru se-Kabupaten Garut hadir dalam aksi demo tersebut,” ini yang hadir semuanya dari 42 Kecamatan di Garut, meskipun tidak hadir semuanya. Kami ini sengaja yang hadir yang sudah masuk dapodik, dan beberapa ada dari tendik juga, kurang lebih 2.000,” ujarnya.

Baca Juga:Quo Vadis Indonesia?Cara Mengatasi Sakit Pada Gusi Gigi Dengan Baik

Ia mengungkapkan, bahwa semua guru honorer yang saat ini tercatat di Kabupaten Garut itu jumlahnya 5.000 guru.“catatan semuanya ada 5.000 guru SD dan SMP, itu ada yang sudah masuk dapodik dan ada yang belum, kalau semuanya dengan yang belum masuk dapodik itu jumlahnya masih banyak, bisa 6000 atau 7000an,” ungkapnya.

“Tapi kami yang hadir di sini hanya 2.000, sehingga teman-teman yang 1.875 ini bisa terangkat karena kuotanya hanya 2.000, dari 1.875 ini ada guru SD dan SMP, dan guru SD jumlahnya itu sekitar 1.200 sisanya guru SMP,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Ma’mol menyampaikan, bahwa tujuan diadakanya aksi ini guna meminta penambahan kuota pengangkatan tenaga guru PPPK sebanyak 2.000 kuota, dan untuk tendik minimal 1.000 kuota.

“Kita di sini untuk meminta menambah kuota guru sebanyak 2.000, dan dari tendik juga kami minta minimal 1.000,sehingga teman-teman dari tendik juga bisa ikut terangkat, karena kita tahu selama ini tendik itu terabaikan. Kita tahu tendik ini adalah jantungnya sekolah, kalau tidak ada tendik maka sekolah tidak akan jalan, karena operator semuanya ada di tendik,”katanya.

Sementara itu, salah satu perwakilan guru honorer dari Kecamatan Leuwigoong, dalam orasinya menyampaikan, bahwa ia hanya ingin meminta penambahan 3.000 kuota saja, “kalau sekarang harga pokok naik belasan ribu, kami di sini hanya ingin menambah 2.000 saja, dan 1.000 lagi untuk tendik, kami hanya minta itu saja,” ujarnya.

0 Komentar